tag:blogger.com,1999:blog-40605406394724801682024-03-05T11:17:09.332-08:00Lembaga Da'wah Al Fattah"Inilah Forum Da'wah yang peduli dengan syiar Islam"
Banjarsari-Buduran-Sidoarjo-JatimAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/09915024819165156369noreply@blogger.comBlogger4125tag:blogger.com,1999:blog-4060540639472480168.post-26091833819055000442011-10-24T17:17:00.000-07:002013-06-09T17:46:48.594-07:00Khutbah Idul Qurban 1433 H<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpqgZp2ou6NYotzzE9ANYGK_n2VX2taQTJidPj3xZ4muOIjUElG78yV0h34XxLISEVNnjI_V9LYLC8e8SsqJS4QBZczWAljIJ0LFZoFFqdMetWwhlfAS2a5IXS8yMfow11HCeUG_2K6O81/s1600/IMG_0075.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpqgZp2ou6NYotzzE9ANYGK_n2VX2taQTJidPj3xZ4muOIjUElG78yV0h34XxLISEVNnjI_V9LYLC8e8SsqJS4QBZczWAljIJ0LFZoFFqdMetWwhlfAS2a5IXS8yMfow11HCeUG_2K6O81/s320/IMG_0075.JPG" width="320" /></a></div>
<b><span style="font-family: "Bell MT","serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;"> DENGAN QURBAN HILANGKAN SIFAT KEBINATANGAN KITA </span></b></div>
<br />
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<u><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 9pt;">Oleh Moh.Mas’al, S.HI</span></u></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: right;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 16pt;">إنَّ الحَمْدَ لِله نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ
أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا ، مَنْ يَهْدِهِ الله ُفَلا مُضِلَّ لَهُ ،
وَمَنْ يُضْلِلْ فَلا هَادِيَ لَهُ ، وَأشْهَدُ أنْ لا إلهَ إلا الله ُوَحْدَهُ لا
شَريْكَ لَهُ وَأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ ، وَأمِيْنُهُ
عَلىَ وَحْيِهِ ، وَخِيْرَتُهُ مِنْ خَلْقِهِ ، وَسَفِيْرُهُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ
عِبَادِهِ ، المْبَعْوُثُ بِالدِّيْنِ الْقَوِيْمِ ، وَالْمَنْهَجِ
الْمُسْتَقِيْمِ ، أَرْسَلَهُ اللهُ رَحْمَةً لِلْعَالمَيِنْ ، وَإِمَاماً
لِلْمُتَّقِيْنَ ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ {
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ
إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ } آل عمران : </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic","serif";">102</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 16pt;">[ . { يَا أَيُّهَا
النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ
مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاءً وَاتَّقُوا
اللهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ
رَقِيباً } النساء :</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic","serif";">
1[</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 16pt;">
. { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ
وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً }الأحزاب : </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic","serif";">70</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 16pt;">-</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic","serif";">71</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 16pt;">.أما
بعد</span><span style="font-family: "Arab Naskh Juria"; font-size: 16pt;"></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<i><span lang="EN-US">Ma’asyiral
muslimin rahimakumullah.</span></i><i><span style="font-style: normal;"></span></i></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-indent: 1.0cm;">
Alhamdulillah segala puji bagi Allah Subhanahu Wata’ala
yang senantiasa menganugerahkan karunia rahmat dan nikmat-Nya kepada kita
semua, nikmat Iman dan Islam, nikmat sehat wal afiat, dan sekian banyak lagi
nikmat yang tidak mungkin bisa kita ingat maupun kita catat. Maka meyakini
dengan sepenuh hati bahwa segala nikmat itu hanya dari Allah datangnya,
seraya mensyukuri dan mendayagunakannya untuk mendapatkan ridha dan cinta-Nya
semoga membuat kita mendapatkan pelipat gandaan nikmat, seperti yang telah Allah
janjikan.</div>
<div style="text-indent: 1.0cm;">
<span lang="EN-US">Shalawat dan salam senantiasa kita sampaikan
untuk Rasulullah –shallallahu alaihi wasallam- beserta keluarga, para sahabat
dan para pengikutnya yang setia menjalankan syariat ajaran agamanya.</span></div>
<div style="text-indent: 1.0cm;">
Sebagai pengamalan
perintah Allah swt. Setiap tanggal 10 hingga 13 Dzulhijjah,umat Islam seluruh
dunia melakukan penyembelehan hewan qurban. Tak terkecuali mereka yang tengah
melaksanakan ibadah haji di tanah Suci Makkah.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Allahu Akbar 3X WaliLlahilhamdu.</span></i></div>
<div style="text-indent: 1.0cm;">
Istilah qurban dikenal
dengan <span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic","serif";">القربان</span><span dir="RTL" lang="AR-SA"> </span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> dan <span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic","serif";">الأضحية</span><span dir="RTL" lang="AR-SA"> </span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> kalau <i>qurban</i> secara bahasa “ <i>apa
saja yang bisa mendekatkan diri kepada Allah baik itu berupa binatang
sembelehan atau lainnya”</i> mulai ada di zaman Nabi Adam as. Dengan kedua
putra beliau yang bernama Qobil dan Habil yang diabadikan oleh Al Qur’an surat
Al Maidah : 27, begitu juga di zaman Yahudi untuk mengetahui kebohongan dari
mereka diperintahkan untuk mengeluarkan qurban yang terkenal dengan qurban
bakaran, jika salah satu ada yang berbohong maka api dari langit tidak akan
memakan qurban dari mereka sampai Allah mengabadikan dalam surat ...</div>
<div style="text-indent: 1.0cm;">
Sedang <i>Al Udhiyah</i>
secara bahasa <span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 13pt;">الأضحية : إسم لما يذبح فى أيام النحر لقربة إلى الله
تعالى</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 13pt;"> </span><span dir="LTR"></span><span lang="AR-SA" style="font-size: 13pt;"><span dir="LTR"></span> </span>“ <i>nama bagi hewan yang
disembelih di hari Nahr (tanggal 10) untuk mendekatkan diri kepada Allah swt”</i>yang
dilakukan setelah shalat Id bagi yang tidak berhaji di Baitullah, bagi yang
melakukan ibadah haji sembelihan mereka namanya <span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic","serif";">الهدي</span><span dir="RTL" lang="AR-SA"> </span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> (<i>Al Hadyu</i>) yang dibawah jama’ah haji
untuk disedeqahkan.</div>
<div style="text-indent: 1.0cm;">
Ada 4 macam Hikmah Qurban
/Udhiyah : 1. <i>Tajdid ruh al Udhiyah</i> :di zaman Rasulallah saw dan para
sahabat adalah pada haqiqatnya merupakan upaya <i>tajdid</i> ( upaya pembaharuan
), karena qurban itu sendiri dilakukan setiap saat. Dalam artian luas qurban
mengandung ma’na selalu siap untuk menerima panggilan demi kepentingan Allah
swt. Nabi, Sahabat, serta pengikutnya setiap saat selalu memenuhi apapun yang
diminta agama. Inilah sesungguhnya ma’na haqiqattnya dari qurban, termasuk juga
dalam hal ini adalah qurban harta yang banyak dilakukan para sahabat seperti
Ustman bin Affan yang menyumbangkan semua hartanya demi kepentingan perjuangan
Islam. Begitu juga Abu Bakar Ash Shidiq, Umar bin Khottob serta sahabat lainnya. Agar
semangat berqurban itu selalu tumbuh dalam jiwa umat Islam, maka perlu semacam <i>Tajdid</i>
atau pembaruan sikap untuk selalu mau berqurban yang kemudian di abadikan
setiap tanggal 10-13 Dzulhijjah. </div>
<div style="text-indent: 1.0cm;">
2. <i>Tuzalu shimatal
bahamiyah</i> (hilangkan sifat-sifat kebinatangan), qurban sebenarnya sekedar
simbul sesuatu yang kita qurbankan, diantaranya ada <i>dua</i> manfaat yang
dapat kita lihat dari kegiatan qurban adalah <i><u>pertama</u></i>:darah yang
muncrat dari tubuh hewan yang disembelih, kenapa kita yang berqurban oleh para
ulama’ dianjurkan untuk menyaksikannya, maksudnya ialah agar kita siap untuk
mengorbankan darah segar kita sekalipun, kalau memang itu benar merupakan
perintah agama, seperti perintah Allah kepada Nabi Ibrahim as.untuk menyembelih
putra kesayangannya yaitu Nabi Ismail as.itu kita tidak boleh takut untuk
mengeluarkan darah. Yang <i><u>Kedua</u></i>
seperti yang dijelaskan para ulama’ dengan melakukan penyembelihan
qurban diharapkan mampu menghilangkan <i>sifat-sifat bahimiyah </i>(kebinatangan)
yang ada dalam tubuh kita.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Allahu Akbar 3X WaliLlahilhamdu.</span></i></div>
<div style="text-indent: 1.0cm;">
3. <i>Tauiyyatu
al-Ijtimaiyyah</i> ( kesadaran untuk berjiwa sosial) sebenarnya setiap ibadah tidak sekedar
memiliki makna<i> ritual </i>tetapi juga memiliki makna sosial lebih-lebih
ibadah qurban yang kita lakukan setiap tanggal 10-13 Dzulhijjah, diharapkan
agar tumbuh kesadaran yang tinggi untuk peduli dengan sesama yang semakin lama
sangat memprihatinkan dikalangan kita, sehingga dengan ibadah qurban ini akan tumbuh
jiwa-jiwa <i>Ruhama’</i> (kasih sayang) yang akan menghilangkan sekat antara orang yang
kaya dengan orang yang tak mampu, diantaranya adalah pembagian daging qurban
yang dibagikan kepada fakir miskin pada hari-hari tersebut diharapkan bisa
dirasakan sebagai nikmat bagi mereka, inilah dampak sosial dari ibadah qurban ,
sebuah wujud kepedulian dari orang-orang mampu bagi mereka yang fakir miskin. Kepedulian
terhadap fakir miskin tersebut merupakan bagian utama dari kehidupan seorang
Muslim yang merupakan wujud dari keimanannya yang ada dalam dirinya.</div>
<div style="text-indent: 1.0cm;">
4. <i>Fida’un min
al-a’fati wal kawarist wal mashoib fi astna’il ammah</i> ( sebagai tebusan dari
berbagai macam penyakit, bencana, dan musibah secara umum) dan secara khusus Sebagaimana yang telah dilakukan oleh Nabi Ibrahim as.untuk menyembelih Nabi Ismail as. Sebagai tebusan
dari bencana yang besar yaitu menyembelihnya, sebagaimana yang difirmankan oleh
Allah swt pada surat Shoffat : ayat 106-107 “ <i>ini adalah bencana yang nyata
dan aku telah menebusnya dengan sembelihan yang besar”</i></div>
<div align="right" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: right;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 14pt;"><span dir="RTL"></span> اللهم اغفر
للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات </span><span lang="EN-US" style="font-size: 14pt;"></span></div>
<div align="right" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: right;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 14pt;">رَبَّنَا
اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا
تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ
رَحِيمٌ</span><span style="font-size: 14pt;"></span></div>
<div align="right" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: right;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 14pt;">اللهم
بارك لنا في صاعنا ومدنا وقليلنا وكثيرنا واجعل لنا مع البركة بركتين</span><span lang="EN-US" style="font-size: 14pt;"></span></div>
<div align="right" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: right;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 14pt;">رَبَّنَا
هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا
لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا [الفرقان/74</span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-size: 14pt;"><span dir="LTR"></span>]</span></div>
<div align="right" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: right;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 14pt;">رَبَّنَا
آَتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا [الكهف/10</span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-size: 14pt;"><span dir="LTR"></span>]</span></div>
<div align="right" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: right;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 14pt;">رَبَّنَا
لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ
رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ (8) رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا
حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ [البقرة/201</span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-size: 14pt;"><span dir="LTR"></span>]</span></div>
<div align="right" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: right;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 14pt;">وصل
اللهم علي خير خلقك وأفضل نبيك محمد وعلي آله وصحبه وسلم تسليما والحمد لله رب
العالمين</span><span style="font-size: 14pt;"></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09915024819165156369noreply@blogger.com0Banjarsari, Buduran, Indonesia-7.422208 112.736444-7.430081 112.7265735 -7.414335 112.74631450000001tag:blogger.com,1999:blog-4060540639472480168.post-11020509328738810882010-02-12T21:40:00.000-08:002013-06-09T17:55:13.608-07:00DIBALIK KEGAGALAN<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0yfuvkmdWmAWmxOQUmK44egS2ZttoVQTduqOBhR7W4zBKMrQ0OvrQ1A5n1Mdo_xqv4LNG3BTyOS2HJI3ufSoTw81HuaJrLxtU2g-EaWyjoPAMPMrbnhMn2tYShbLv8ROavC8xgAduA7X4/s1600/gagal.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0yfuvkmdWmAWmxOQUmK44egS2ZttoVQTduqOBhR7W4zBKMrQ0OvrQ1A5n1Mdo_xqv4LNG3BTyOS2HJI3ufSoTw81HuaJrLxtU2g-EaWyjoPAMPMrbnhMn2tYShbLv8ROavC8xgAduA7X4/s1600/gagal.jpg" /></a></div>
Setiap manusia pasti pernah mengalami kegagalan untuk mencapai tujuan.Memang,tidak ada orang selalu berhasil dalam merealisasi setiap rencananya.Kegagalan tertebut tentu tidak lepas dari taqdir Allah Swt.Sebuah ungkapan masyhur mengatakan :”Manusia berusaha,Allah jualah yang menentukan”.<br />
Setiap kegagalan biasanya menghasilkan perasaan kecewa,sedih,menangis atau marah.expresi tersebut sebenarnya wajar-wajar saja.Namun,apa yang sebaiknya dilakukan ketika sebuah kegagalan datang menimpa kita?.<br />
Langkah terbaik adalah Ridho terhadap ketetapan Allah serta berupaya mengungkap hikmah dan pelajaran yang tersembunyi dibalik kegagalan tersebut.Sebab,h Allah swt tidak pernah mendhalimi hambaNya.Sehingga,segala ketentuan Allah baik berupa keberhasilan atau kegagalan selalu berdampak kemaslahatan bagi hambNya.amat naïf jika kegagalan dilampiaskan dengan menyalahkan Allah,serta menganggap allah tidak adil dan pilih kasih.<br />
Salah pula jika kegagalan membawa rasa putus asa dan patah semangat.Apalagi sampai berputus asa dari rahmat Allah,padahal rahmat Allah(kasih sayang) Allah tak terbatas jumlahnya.Kita perlu mengingat pesan Nabi Ayyub kepada putra-putranya,”…….dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.Sesunggunya tiada yang berputus asa dari rahmat Allah melainkan orang kafir.”(Qs. Ysuf :87).<br />
Ketika da’wah di kota Makkah mengalami stagnasi Rasulallah saw.mengalihkan perhatiannya dengan melakukan manuver ke Thaif.Beliau berharap akan mendapat sambutan dikota itu.Namun kenyataanya tidak demikian.Kedatangnnya telah diketahui oleh pemimpin Quraisy.Sebelum Rasulallah menyampaikan misinya. Orang-orang kafir Quraisy tlah menghasut penduduk Thaif agar menolak kedatangan beliau. Bahkan melempari beliau dengan batu.<br />
Kegagalan ini membuat Beliau amat bersedih,yang lalu diexpresikannya melalui do’a yang panjang disebuah kebun,bahkan malaikat menawarkan untuk menimpahkan gunung Akhsyabin kependuduk Thaif.Akan tetapi beliau tidak mendendam dan patah semangat untuk berda’wah.<br />
Kejadian tersebut telah memberikan pelajaran berharga betapa pentingnya menjaga kerahasiaan dalam menerobos lahan da’wah yang baru agar semua rintangan yang muncul dapat dianti sipasi sejak dini. Ini nampak pada kisah hijrah nabi dan para sahabatnya ke kota Madinah. Dari buku-buku shiroh kita dapati,beliau sangat teliti dan hati-hati dalam mengamankan peristiwa hijrah.<br />
Dari sini dapata dipahami makna ungkapan masyhur :” Seorang muslim tidak terjatuh dua kali dalam lubang yang sama. Karena itu mengambil pelajaran dari sebuah kegagalan suatu keharusan.<br />
Mungkin saja kegagalan tersebut bukanlah kegagalan untuk selama-lamanya,namun hanyalah keberhasilan yang tertunda. Sehingga,sungguh keliru jika sebuah kegagalan memunculkan rasa pesimistis yang berlebihan.Dengan begitu,seorang muslim dituntut untuk selalu bersikap optimistis dalam beraktifitas dimasa lalu, pemahaman ini telah terekam dengan jelas apa yang dikatakan oleh Umar bin Khottob ketika Umar dan para sahabat mau memasuki sebuah kampung yang terserang wabah penyakit menular yang hebat,dari kisah yang panjang itu, singkat cerita,separuh para sahabat memilih terus dan sebagian lagi memilih kembali,akhirnya Umar berkata kita belok ketempat lain saja,kemudian ada satu sahabat membantah”,Hai,Umar apa kamu lari dari taqdir Allah ?” lantas Umar menjawab,”ya,saya lari dari taqdir Allah menuju taqdir Allah yang lain.Maksudnya kalau disitu ada taqdir Alllah, maka disana juga ada taqdir Allah yang lain,”(HR.Shohih Bukhori:jilid4,)sehingga bagaimanapun pemahaman orang tentang taqdir,pemahaman yang benar, akan melahirkan sifat yang optimis bukan pesimis,guna menyongsong masa depan yang lebih gemilang. Aminn………….Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09915024819165156369noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4060540639472480168.post-74801864933554016462010-02-07T02:23:00.000-08:002010-02-12T21:51:27.829-08:00Hilangnya Do'a sang Kiyai/UstadzPada setiap peringatan Hari pendidikan yang jatuh setiap tanggal 2 Mei,Masalah yang banyak disoroti adalah mutu pendidikan.Masalah itu juga mengusik perhatian seorang kiyai mudah asal Madura yang perhatiannya sangat besar terhadap masalah pedidikan.<br />Untuk keperluan itu beliau menyamar sebagai oran biasa,mengunjungi kiyai-kiyai diberbagai pesantren yang ada dipesisir selatan,dari Surabaya ke arah timur hingga Banyuwangi,ya’ni kawasan yang terkenal memiliki banyak pesantren besar,”menurut Pak Kiyai mutu lulusan pesantren dulu dan sekarang mana yan g lebih baik”? dekian Tanya kiyai muda setiap kali mengawali perjumpaannya dengan kiyai-kiyai dikawasan itu.<br />Rata-rata para kiyai berpendapat,mutu lulusan pesantren dahulu lebih baik dari sekarang.kiyai muda kiyai muda yang sejak usia 19 tahun telah mengasuh sebuah pesantren,dengan amat hati-hati dan penuh tawadlu’sebagaimana lazim dalam tradisi pesantren, mengjukan pertanyaan kedua,”menurut hemat pak kiyai,kira-kira apa penyebabnya ?”<br />Hampir semua kiyai menjawab,” Saya tidak tahu,padahal sarana pendidikan lebih baik.caranya pun tak berbeda dengan yang di tempuh oleh kiyai-kiyai terdahulu.<br />Biasanya setelah menjawab pertanyaan itu para kiyai yang ditanyai balik bertanya ,“ Oh ya, menurut kamu kira-kira apa penyebabnya ?”<br />Setelah minta izin untuk mengemukan pendapatnya,kiyai muda ini menjawab dengan singkat,” Barang kali,karena para kiyai sekarang lupa berdo’a untuk para para santrinya.”<br />Ya,itu benar.Benar sekali” Jawab kiyai sepuh di sebuah pesantren kecil yang telah melahirkan banyak kiyai besar itu.Selanjutnya sang kiyai sepuh mengajukan kritiknya “ Wong sekarang ini banyak kiyai lebih di sibukkan dengan mempertajam do’a batinnya (maksudnya,do’a-do’a majic yang sangat dibutukan oleh para tamu yang datang berkunjung) dari pada medo’akan santrinya.<br />Menurut hemat penulis,rasanya tidak berlebihan kalau dikatakan bahwa salah satu dari sekian banyak kelebihan pendidikan pesantren dari pendidikan sekolah pada umumnya adalah para kiyai dan ustadznya selalu mendo’akan para santrinya.”<br />Dari hasil “Dialog silaturrohim” kiyai muda itu diketahui,ternyata kelebihan yang sangat spesifik pesantren itu mulai hilang dari lingkungan pesatren.Padahal semua tahu bahwa do’a itu inti ibadah (HR.Tirmidzi)dan bahwa tidak sesuatu yang lebih mulia bagi Allah SWT. Adalah do’a (HR. Ibnu Hibban dan Hakim).<br />Dalam forum-forum diskusi baik berbentuk seminar,panel,dialog dan lain-lain,jarang sekali kalau mungkin tidak pernah – “sebab yang satu” itu dibicarakan secara intens dan dibahas secara serius.Padahal,bila peserta didik telah masuk kedalam ruang do’a guru,berarti perhatian dan motivasi guru itu sangat besar untuk meningkatkan kwalitas anak didiknya.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09915024819165156369noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4060540639472480168.post-80126366342863210122010-02-06T22:44:00.000-08:002011-10-23T17:51:17.985-07:00Hilangnya Do'a sang KiyaiAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/09915024819165156369noreply@blogger.com0